Motuba Bebas Overheat: Rutin Ganti Air Radiator!

Admin

30/05/2025

2
Min Read

On This Post

KLATEN, MasterV – Salah satu kendala yang seringkali menghantui pemilik mobil tua bangka (Motuba) adalah masalah overheat. Suhu mesin yang melampaui batas normal dapat mengakibatkan mobil mogok di tengah jalan.

Tidak hanya mogok, kerusakan komponen mesin yang lebih serius juga dapat terjadi sebagai akibat dari overheating. Oleh karena itu, para pengguna Motuba perlu mengambil langkah preventif untuk mencegah terjadinya panas berlebih pada mesin kesayangan mereka.

Hari, pemilik bengkel mobil Juna Speed Klaten, mengungkapkan bahwa pencegahan overheating pada Motuba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan mobil-mobil modern, yaitu dengan melakukan perawatan berkala.

“Penggantian air radiator secara rutin sangatlah krusial, apalagi banyak Motuba yang belum menggunakan coolant. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya penyumbatan pada saluran radiator akibat penumpukan kotoran,” jelas Hari kepada MasterV, Selasa (27/5/2025).

Masalah yang lebih besar akan timbul apabila pemilik Motuba sering mengabaikan penggantian air radiator. Penumpukan kotoran akan menyebabkan radiator tersumbat, sehingga kinerja sistem pendinginan mesin menjadi terganggu.

“Guna menghindari overheating, radiator yang tersumbat dapat dibersihkan secara menyeluruh atau dikorek. Setelah itu, penggantian air radiator secara rutin menjadi sebuah keharusan,” imbuh Hari.

Shutterstock Ilustrasi mesin overheat

Selain radiator, Hari juga menekankan pentingnya memastikan seluruh sistem bekerja dengan optimal, mulai dari putaran kipas radiator, kondisi kisi-kisi radiator, hingga memastikan tidak ada kebocoran kompresi mesin.

Deddy Salim, Div Sales & Marketing, PT Autokooling Jaya Nusantara (AJN), selaku produsen radiator merek Koyorad, menjelaskan bahwa penggunaan coolant pada mobil tua sebenarnya diperbolehkan, namun dengan beberapa persyaratan.

“Banyak yang beranggapan bahwa mobil tua tidak boleh menggunakan coolant karena dari awal memang tidak dirancang untuk itu. Namun, bukan berarti tidak boleh sama sekali. Konsumen perlu memahami alasan di balik larangan penggunaan coolant pada mobil tua,” kata Deddy.

Auto2000 Ilustrasi menuang coolant ke radiator.

Deddy melanjutkan, mobil yang sejak awal tidak menggunakan coolant cenderung mengalami penumpukan kotoran pada saluran sistem pendingin, seperti kerak mineral akibat korosi.

“Apabila mobil tua yang biasanya menggunakan air keran langsung diganti dengan coolant, maka kerak-kerak tersebut akan terlepas dan menyumbat kisi-kisi radiator, yang pada akhirnya mengganggu proses pendinginan,” jelas Deddy.

Deddy menyarankan, sebelum beralih menggunakan coolant, radiator pada mobil tua sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu. Setelah benar-benar bersih dan tidak ada lagi kerak yang berpotensi lepas, barulah coolant dapat digunakan.

“Jadi, bukan berarti mobil tua tidak boleh menggunakan coolant. Yang terpenting adalah prosedur peralihan dari air biasa ke coolant harus dilakukan dengan benar agar mesin tidak mengalami overheating,” pungkas Deddy.